Sekilas Ajaran Hikmah Illahi (Theosofi)

Pada awalnya ajaran ini diturunkan untuk Bangsa Barat yang pada waktu itu sedang memasuki kehidupan materialis dan mengesampingkan ajaran spiritual yang luhur. Oleh karena itu bagi mereka kata yang tepat adalah “Theosofi” dari bahasa latin yang artinya “Kebikjaksanaan Tuhan” . Sedangkan bagi bangsa Timur yang beragama Islam lebih tepat adalah Hikmah Illahi, yang beragama Buddha dengan kata Brahma Vidya. Bagi Muslim yang belum mengenal ajaran Tasauf atau tarekat maka ajaran ini terasa asing bagi mereka, tetapi pada dasarnya ini adalah ajaran esoteris, atau masih tersembunyi bagi sebagian besar umat Islam. Mudah-mudahan tulisan ini akan dapat menambah wawasan.
Dengan mempelajari ajaran ini seorang muslim akan menempatkan dirinya sesuai dengan hadits Nabi yang berbunyi “Al Islamu ya lu wa la yu alaih” Islam itu adalah satu posisi ketinggian dan tak ada yang mengatasinya lagi “Dan berada di luar kelompok yang diperingatkan oleh yang mulia Muhammad Abduh “Al Islamu mah jubun bil Muslimin” Ajaran Islam yang tinggi dan agung itu tercoreng-moreng oleh ulah orang Islam sendiri“
Mudah-mudahan dengan mengenal ajaran ini Anda tidak mencoreng-moreng ajaran Islam yang sangat tinggi itu. Karena apa, karena ajaran Hikmah Illahi pun mengenal ungkapan yang sama yaitu “Satyan Nasti Paroh Dharmah“ yang artinya “tak ada sesuatu Ajaran yang mengatasi ajaran Kesejatian”
Adapun garis besar ajarannya adalah demikian “bahwa Tuhan itu mempunyai rencana” untuk melaksanakan rencananya itu Dia menggelar 7 tingkatan langit/alam. Di dalam 7 tingkatan alam itulah Dia menjadikan 7 rangkaian bumi sebagai tempat berkiprahnya mahluk-mahluk "ciptaan-Nya".
Dari alam pertama dimulailah dijadikan rangkaian bumi-bumi yang pertama dimana cikal bakal semua mahluk “diciptakan”
Demikianlah "penciptaan" berlanjut terus dari alam pertama hingga alam ke tujuh, yang dalam istilah Theosofi dikenal nama elemental kesatu, kedua, dan ketiga. Itu merupakan bahan dasar bagi pembentukan zat-zat, yang ketika tiba di dalam bumi elemental itu berproses menjadi “bahan-bahan mineral”.
Proses turunnya elemental-elemental itu melalui jalan turun/pavriti marga atau involusi, istilah tasaufnya adalah “Inna Illaihi “ kita mahluk di muka bumi ini semua berasal dari-Nya di alam pertama alam Ahadiyah.
Kemudian setelah elemental berproses menjadi mineral/benda tambang, maka terjadilah titik balik perjalanan. Hidup yang ada dalam mineral itu berusaha naik ke atas pulang ke Sumbernya di alam pertama alam Ahadiyah. Ini dinamakan proses jalan naik Nivriti marga atau Evolusi (pulang kembali ke asalnya. Tuhan). Inilah yang dimaksud evolusi dalam pelajaran Biologi. Hidup yang ada dalam mineral menerobos keluar menjadi tumbuh-tumbuhan, menjadi hewan dan menjadi manusia dan akan berlanjut terus ke alam malakut dan akhirnya nanti ke hadlirat Illahi.Inna Illaihi rajiun
Sebelum kita mampu masuk ke alam malakut, kita umat manusia di muka bumi ini diharuskan mengembangkan potensi diri kita dulu dengan anjuran hadits Nabi “Tumbuhkanlah sifat-sifat Tuhan dalam dirimu” atau “Berakhlaklah dengan akhlak Allah”. Ini adalah anjuran nabi Muhammad karena beliau bertugas di muka bumi adalah untuk menyempurnakan budi pekerti/akhlak manusia “Tidak dibangkitkan daku ke muka bumi kecuali untuk menyempurnakan akhlak manusia”
Oleh para ahli keruhanian dikatakan bahwa “pada suatu saat nanti dua ribu tahun mendatang, peradaban manusia akan dipimpin oleh bangsa di Selatan Katulistiwa”. Boleh jadi Indonesia akan memegang peranan penting di masa mendatang, karena Indonesia adalah negara di Selatan Katulistiwa.
Apakah itu akan menggantikan peradaban materialis yang sekarang sedang berkuasa dan dipimpin oleh Bangsa Barat . Dengan peradaban yang bersifat Keruhanian seperti dalam masa Jayanya Islam, sebagai kebangkitan Islam yang kedua. Dimana nantinya unsur-unsur ajaran Hindu plus Buddha akan menjadikan Islam yang sungguh-sungguh menjadi “rahmatan lil alamin?”. Karena pada dasarnya semua agama itu berasal dari Tuhan maka pastilah intisarinya sama.
Nah dari peradaban satu satu keperadaban yang lainnya mahluk umat manusia harus berusaha menumbuh kembangkan potensi Illahinya agar menjadi berakhlak sempurna. Dalam Theosofi kita mengenal peradaban besar di zaman Lemuria, di zaman Atlantis, dan sekarang peradaban Aria.
Dalam sejarah kita mengenal perbagai peradaban telah muncul dan lenyap kembali saling susul menyusul, peradaban Yunani, Mesir, China, Hindu. Yang masih bertahan adalah Hindu karena ajaran-ajarannya masih diperlukan manusia. Peradaban Islam Turun setelah melanjutkan nilai-nilai yang luhur dalam peradaban Yunani dan kini peradaban Materialisme meneruskan peradaban Islam, yang hanya sayang menjadi bersifat materi.
Nah, untuk menyongsong peradaban baru itulah antara lain, dibutuhkan manusia-manusia yang bijaksana, cerdas dan berwawasan universal. Manusia yang berkeinginan meningkatkan dirinya menjadi sempurna sebagaimana dikehendaki oleh semua ajaran agama.
Manusia yang berusaha merealisasikan ajaran “manunggaling kawula gusti” manusia yang bekerja keras berusaha “memayu hayu ning buwana” yaitu bekerja keras membantu Rencana Illahi.
Apa itu rencana Illahi, rencana Illahi adalah evolusi, apa itu evolusi? evolusi adalah pertumbuhan/ perkembangan jiwa manusia agar menjadi sempurna dan kemudian dapat pulang ke hadlirat-Nya dengan penuh keagungan. Inna lillahi wa inna Illaiji rajiun.
Menurut ajaran hikmah Illahi semua mahluk/manusia akan sampai pada hadlirat-Nya pada rangkaian bumi yang ketujuh di alam/langit tingkat tujuh pula. Walaupun ada di antara mereka yang dimampirkan dulu ke neraka. Menjalani “proses pencucian”. Tetapi akhirnya kepada-Nyalah semua akan kembali demikian ayat al Quran menyebutkan.
Saudaraku itulah sekilas pintas ajaran Hikmah illahi yang disebarluaskan oleh perhimpunan, agar Anda menjadi bijaksana.
Saudaraku ajaran Hikmah illahi mengatakan bahwa di antara tujuh rangkaian bumi-bumi yang mengisi tujuh tingkatan langit itu tiga diantaranya sudah kiamat dan kita sekarang berada dalam rangkaian bumi-bumi yang ke empat, bila nantinya bumi kita kiamat maka kelanjutannya adalah rangkaian bumi yang kelima, dimana nantinya semua mahluk/manusia akan meneruskan proses evolusi/menumbuhkembangkan jiwanya hingga mencapai kesempurnaan/kesucian tertentu. dan akhirnya nanti pada rangkaian bumi yang ketujuh akan mencapai finish sebagaimana telah digariskan Rencana illahi.
Itulah mengapa ada berbagai benua ada berbagai bangsa ada berbagai peradaban, berbagai iklim di muka bumi agar manusia belajar, belajar dan sekali lagi belajar menumbuh kembangkan potensi dirinya, sehingga akhirnya kepada-Nyalah akan kembali.
Saudaraku agaknya bila Anda telah mulai memahami sekilas ajaran kesejatian ini, maka sebagai orang yang cerdas tentu akan berpikir “bahwa ajaran ini tak lain adalah guna peningkatan kesadaran ‘ke arah hidup yang lebih tinggi.” Kita mencari surga tetapi surga yang diridhoi oleh Nya, yaitu jalan pulang kembali kepada-Nya. Sirotol mustaqim yang umat Islam mohonlan di kala shalat setiap saat.
Saudaraku demikianlah antara lain misi perhimpunan, berbagi pengetahuan luhur mengenai rencana Illahi, berbagai pengetahuan agar kita lebih mengenal diri sendiri sebagai khalifah Illahi yang mempunyai tugas “memayu hayuning bawaan”.
Agaknya bagi Anda yang telah memahami filsafat Kejawen, maka perhimpunan memperkenalkan ajaran Kosmos genesis dan Antropogenesis, “Sangkan Paraning Dumadi” kata orang Jawa. Nah itulah pengetahuan yang menanti kita untuk dipelajari, dihayati dan diamalkan dalam hidup keseharian.
Saudaraku, itulah sepintas kilas ajaran Hikmah Illahi yang juga dikenal sebagai ajaran theosofi/teosofi.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.