Pada alam supranatural banyak dihuni oleh makhluk halus yang khawatir kalau wilayahnya akan dirusak oleh manusia-manusia yang menguasai masalah-masalah supranatural sehingga sebagian besar makhluk-makhluk halus tersebut akan menghalang-halangi setiap orang yang berusaha untuk menguasai ilmu-ilmu supranatural. Dengan memancarkan pikiran-pikiran luhur pada seluruh makhluk tersebut akan tidak menaruh kecurigaan. Bahkan akan membantunya. Hal-hal yang demikian bisa dipahami oleh para insan yang cukup lama dalam menggeluti masalah-masalah supranatural. Ternyata sesuatu yang halus akan mudah mempengaruhi yang kasar. Sedangkan yang kasar sulit untuk mempengaruhi yang halus.
Apalagi dengan semakin banyaknya orang-orang yang bisa terbuka mata batinnya dan yang bisa melakukan proses meraga sukma yang secara luas mendunia dengan istilah astral projection dan semakin hari semakin banyak yang mampu melaksanakan sehingga tahu persis apa itu yang disebut alam gaib, bagaimana keadaan yang sebenarnya. Ternyata banyak hal-hal yang berlainan sama sekali dengan cerita-cerita yang sering didengarnya. Mungkin hal ini yang dimaksud dengan syairan yang menyatakan : Duh, para sahabat pria wanita jangan belajar syariat saja. Hanya bisa mendongeng, menulis dan membaca. Di kemudian hari akan menderita sengsara.
Untuk itu mari kita coba sama-sama menelaahnya. Sebab bagi mereka yang kritis akan menjadikannya bingung. Pengajar-pengajar yang ada telah dikuasai oleh mereka yang tingkatan pengetahuannya sampai syariat. Kalau diterus-teruskan akan terjerumus pada kehidupan yang sengsara. Sedangkan untuk belajar ke tingkatan yang lebih tinggi lagi akan menemui kesulitan dalam usaha mendapat pembimbing yang telah mencapai ke tingkatan lebih tinggi misalnya tahapan hakikat.
Kalau dipikir-pikir syairan tadi memang ada benarnya. Terbukti sebagian besar dari penduduk dunia ini kehidupannya semakin lama semakin sulit. Syariat identik dengan kesadaran fisik, tarikat kesadaran astral, hakikat kesadaran mental luhur, sedangkan makrifat kesadaran roh.
Kesadaran fisik mengutamakan kepuasan diri sendiri, nafsu-nafsu indriawi. Dan guna mendapatkannya tidak segan-segan untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji, akan menimbun getaran-getaran buruk. Suatu ketika akan mendatangkan akibat berupa penderitaan maupun kesengsaraan. (Ing tembe burine bakal sengsara). Tingkatan tarikat sudah mulai mencari kepuasan batin, tingkatan awal identik dengan kesadaran astral, menggemari daya-daya magis hitam maupun putih, magi hitam akan ditinggalkan kalau dengan selalu mempraktekkannya bisa menjadi bumerang.
Tingkat hakikat kesadaran mental luhur. Sudah mengerti makna-makna tersembunyi pada setiap fenomena. Tidak mudah ditipu. Sedangkan tingkat makrifat sudah memasuki kesadaran roh.
Pencapaiannya diperlukan pengorbanan-pengorbanan yang sangat berat. Karena di samping sudah mampu mengembangkan sifat-sifat dari Yang Maha Kuasa sampai pada tahap-tahap tertentu dan kesemuanya sudah bersifat universal. Artinya dalam pengembangan sifat kasih, keadilan dan kebijaksanaannya sudah tidak terbatas pada sesama manusia saja. Sudah meluas terhadap hewan. Hal demikian bisa dicapai melalui cara hidup vegetarian murni. Sudah tidak mengkonsumsi susu dari hewan juga telur.
Karena keduanya masih mengandung unsur-unsur hewaniah, jadi masih mendukung watak-watak hewaniahnya. Belum bisa melaksanakan sifat-sifat manusiawi sepenuhnya. Selama tindakan seseorang masih dipengaruhi sifat hewaniah maka tindakannya akan merugikan pihak yang lain. Adanya ungkapan yang menyatakan bahwa jalan terdekat untuk mencapai sesuatu adalah meditasi. Ungkapan tersebut perlu dibuktikan kebenarannya.
Yang jelas meditasi merupakan ritual yang fleksibel. Bisa dilakukan oleh siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Bisa dilakukan oleh siapapun yang sudah punya kesadaran bahwa adanya kekuasaan yang tidak bisa dibayangkan, yang menguasai dan mengatur jagat raya ini.
Bisa dilakukan oleh orang yang tinggal di pantai, laut, di lembah-lembah di pegunungan di daerah kutub. Bisa dilakukan sambil kipas-kipas karena udara sangat panas. Juga oleh mereka yang tiduran dengan selimut menutup seluruh tubuh karena hidup di daerah kutub. Sambil melakukan kegiatan sehari-hari. Tidak memerlukan sikap, gerakan, pakaian, arah, waktu khusus, tidak mengganggu ritual kepercayaan lain, tidak ada istilah batal, tidak menganjurkan bibir untuk selalu berkomat-kamit, tidak pusing dengan kesulitan tidak adanya air atau debu. Untuk para penduduk daerah kutub melakukan ritual di tempat khusus yang berjarak agar jauh dari tempat tinggalnya akan merupakan siksaan yang terlalu berat, meskipun dilakukan pada siang hari.
Hakikat dari suatu ritual adalah melakukan kontak dengan Yang Maha Kuasa. Sayangnya kontak yang ada sebagian besar digunakan untuk meminta-minta, sehingga mengakibatkan efek yang negatif.
Untuk membuat efek positif sebaiknya setiap kontak dengan Yang Maha Kuasa dibarengi dengan memancarkan pikiran-pikiran luhur kepada seluruh makhluk di jagat raya ini, yang merupakan salah satu cara termudah untuk mengembangkan sifat-sifat Illahiah yang ada dalam diri kita.
Sehingga meditasi yang diawali dengan pemancaran-pemancaran pikiran luhur akan bisa lebih cepat kontak dengan getaran dari Yang Maha Kuasa, karena bisa lebih cepat masuk tahap keheningan.
Pemancaran pikiran-pikiran luhur bisa merupakan pengganti dari cara memperhatikan sentuhan napas di lubang hidung atau merasakan irama denyut jantung. Tanda-tanda adanya kontak dengan getaran dari Yang Maha Kuasa napas menjadi terasa halus dan teratur dengan sendirinya. Detak jantung juga terasa lebih halus dan iramanya menjadi normal, tidak mengalami gejolak. Pikiran dan perasaan menjadi tenang. Menimbulkan rasa damai tenteram. Pada tahap ini biasanya meditator tahan melakukannya dalam waktu yang relatif lama, karena pegal-pegal dan rasa capai berganti dengan rasa damai tenteram. Selesai meditasi badan terasa lebih segar.
Keuntungan lain ketenangan dan ketenteraman tersebut menghasilkan gelombang alfa yang bisa mengaktifkan bawah sadar dan aspek-aspek kerohanian yang ada pada belahan otak sebelah kanan. Dan akan mampu membangkitkan serta meningkatkan kesadaran panca indra menjadi kesadaran pada kesadaran yang lebih luhur.
Dengan tercapainya tingkatan suatu meditasi pada tahap pikiran luhur atau tingkat hakikat maka kehidupannya akan lebih ringan, sebab sudah mampu menembusi hakikat atau makna-makna yang tersembunyi pada setiap fenomena, sehingga tidak lagi melakukan keharusan-keharusan yang menyita banyak dana, waktu, energi, bahkan mungkin deraian air mata, karena kehilangan sesuatu yang sangat dibutuhkan yang sebenarnya bisa diganti dengan cara lain yang lebih mudah.
Dan juga akan memahami tujuan sebenarnya dari pembicaraan maupun gerak-gerik seseorang yang tidak akan lepas untuk membela dan memperkuat kepentingannya, memperluas pengaruhnya memuja-muji asal usul kepercayaannya, sehingga banyak yang lupa daratan dan lautan tumpah darahnya sendiri, termasuk bahasa dan adat istiadat nenek moyang berupa kearifan-kearifan lokal.
Keuntungan lain dari berlatih meditasi sampai bisa kontak dengan getaran dari Yang Maha Kuasa di luar cara meditasi pun misalnya sedang melakukan suatu kegiatan apapun bisa terjadi kontak. Karena getaran dari meditator yang selalu berusaha mengembangkan sifat-sifat Yang Maha Kuasa yang ada dalam dirinya sudah hampir mendekati kehalusan getaran dari Sang Maha Pencipta.
Saat kontak di luar acara meditasi yang biasa dilakukan itulah yang dinamakan meditasi spontan. Terjadi tanpa persiapan maupun niat. Biasanya disertai petunjuk-petunjuk cara mengatasi pekerjaan-pekerjaan yang sulit, memberikan jalan keluar pada masalah-masalah yang buntu, atau inspirasi-inspirasi untuk membuat suatu karya tulis. Penulis semacam ini biasanya tidak terlalu banyak membaca buku-buku untuk rujukan. Karena hanya tinggal menyusun saja inspirasi-inspirasi yang datang setelah dicocokkan pada praktek konkrit di lapangan atau peristiwa sehari-hari.
Meditasi spontan ada dua macam yang aktif dan pasif. Yang aktif tanpa persiapan apapun, hanya niat saja. Maka kontak akan terjadi. Karena ada masalah yang sulit untuk diatasi sedangkan meditasi spontan pasif, tahu-tahu ada kontak, yang disertai petunjuk-petunjuk atau inspirasi, tanpa persiapan atau niat.
Kunci untuk bisa menghayati kedua jenis meditasi spontan tersebut syaratnya hanya selalu memancarkan pikiran-pikiran luhur kepada seluruh makhluk sebagai sarana untuk mengembangkan sifat-sifat Illahiah yang berada dalam diri kita sehingga bisa mengikis rasa keakuan yang merupakan sumber penderitaan dan malapetaka, berganti dengan rasa kasih dan kepedulian yang menjadi sumber kebahagiaan. Yang hal ini merupakan partisipasi terhadap maha karya dari Sang Maha Pencipta yang dengan kasih, keadilan dan kebijaksanaan-Nya membimbing semua makhluk ciptaan-Nya baik yang tampak maupun tidak untuk menuju kesempurnaan. Dengan demikian keberadaan kita di dunia ini bermanfaat pada makhluk-makhluk ciptaan-Nya sehingga keberadaan kita juga punya makna. Karena bisa menjadi saluran berkah dari Sang Maha Adil. Dan sebagai saluran pasti akan mendapatkan komisi. Kalau dilakukan secara berkesinambungan maka komisi tersebut akan memberkahi kita juga. Keselamatan, kesehatan dan kebutuhan kita akan terjamin. Banyak cita-cita kita yang akan jadi kenyataan.
Apalagi dengan semakin banyaknya orang-orang yang bisa terbuka mata batinnya dan yang bisa melakukan proses meraga sukma yang secara luas mendunia dengan istilah astral projection dan semakin hari semakin banyak yang mampu melaksanakan sehingga tahu persis apa itu yang disebut alam gaib, bagaimana keadaan yang sebenarnya. Ternyata banyak hal-hal yang berlainan sama sekali dengan cerita-cerita yang sering didengarnya. Mungkin hal ini yang dimaksud dengan syairan yang menyatakan : Duh, para sahabat pria wanita jangan belajar syariat saja. Hanya bisa mendongeng, menulis dan membaca. Di kemudian hari akan menderita sengsara.
Untuk itu mari kita coba sama-sama menelaahnya. Sebab bagi mereka yang kritis akan menjadikannya bingung. Pengajar-pengajar yang ada telah dikuasai oleh mereka yang tingkatan pengetahuannya sampai syariat. Kalau diterus-teruskan akan terjerumus pada kehidupan yang sengsara. Sedangkan untuk belajar ke tingkatan yang lebih tinggi lagi akan menemui kesulitan dalam usaha mendapat pembimbing yang telah mencapai ke tingkatan lebih tinggi misalnya tahapan hakikat.
Kalau dipikir-pikir syairan tadi memang ada benarnya. Terbukti sebagian besar dari penduduk dunia ini kehidupannya semakin lama semakin sulit. Syariat identik dengan kesadaran fisik, tarikat kesadaran astral, hakikat kesadaran mental luhur, sedangkan makrifat kesadaran roh.
Kesadaran fisik mengutamakan kepuasan diri sendiri, nafsu-nafsu indriawi. Dan guna mendapatkannya tidak segan-segan untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji, akan menimbun getaran-getaran buruk. Suatu ketika akan mendatangkan akibat berupa penderitaan maupun kesengsaraan. (Ing tembe burine bakal sengsara). Tingkatan tarikat sudah mulai mencari kepuasan batin, tingkatan awal identik dengan kesadaran astral, menggemari daya-daya magis hitam maupun putih, magi hitam akan ditinggalkan kalau dengan selalu mempraktekkannya bisa menjadi bumerang.
Tingkat hakikat kesadaran mental luhur. Sudah mengerti makna-makna tersembunyi pada setiap fenomena. Tidak mudah ditipu. Sedangkan tingkat makrifat sudah memasuki kesadaran roh.
Pencapaiannya diperlukan pengorbanan-pengorbanan yang sangat berat. Karena di samping sudah mampu mengembangkan sifat-sifat dari Yang Maha Kuasa sampai pada tahap-tahap tertentu dan kesemuanya sudah bersifat universal. Artinya dalam pengembangan sifat kasih, keadilan dan kebijaksanaannya sudah tidak terbatas pada sesama manusia saja. Sudah meluas terhadap hewan. Hal demikian bisa dicapai melalui cara hidup vegetarian murni. Sudah tidak mengkonsumsi susu dari hewan juga telur.
Karena keduanya masih mengandung unsur-unsur hewaniah, jadi masih mendukung watak-watak hewaniahnya. Belum bisa melaksanakan sifat-sifat manusiawi sepenuhnya. Selama tindakan seseorang masih dipengaruhi sifat hewaniah maka tindakannya akan merugikan pihak yang lain. Adanya ungkapan yang menyatakan bahwa jalan terdekat untuk mencapai sesuatu adalah meditasi. Ungkapan tersebut perlu dibuktikan kebenarannya.
Yang jelas meditasi merupakan ritual yang fleksibel. Bisa dilakukan oleh siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Bisa dilakukan oleh siapapun yang sudah punya kesadaran bahwa adanya kekuasaan yang tidak bisa dibayangkan, yang menguasai dan mengatur jagat raya ini.
Bisa dilakukan oleh orang yang tinggal di pantai, laut, di lembah-lembah di pegunungan di daerah kutub. Bisa dilakukan sambil kipas-kipas karena udara sangat panas. Juga oleh mereka yang tiduran dengan selimut menutup seluruh tubuh karena hidup di daerah kutub. Sambil melakukan kegiatan sehari-hari. Tidak memerlukan sikap, gerakan, pakaian, arah, waktu khusus, tidak mengganggu ritual kepercayaan lain, tidak ada istilah batal, tidak menganjurkan bibir untuk selalu berkomat-kamit, tidak pusing dengan kesulitan tidak adanya air atau debu. Untuk para penduduk daerah kutub melakukan ritual di tempat khusus yang berjarak agar jauh dari tempat tinggalnya akan merupakan siksaan yang terlalu berat, meskipun dilakukan pada siang hari.
Hakikat dari suatu ritual adalah melakukan kontak dengan Yang Maha Kuasa. Sayangnya kontak yang ada sebagian besar digunakan untuk meminta-minta, sehingga mengakibatkan efek yang negatif.
Untuk membuat efek positif sebaiknya setiap kontak dengan Yang Maha Kuasa dibarengi dengan memancarkan pikiran-pikiran luhur kepada seluruh makhluk di jagat raya ini, yang merupakan salah satu cara termudah untuk mengembangkan sifat-sifat Illahiah yang ada dalam diri kita.
Sehingga meditasi yang diawali dengan pemancaran-pemancaran pikiran luhur akan bisa lebih cepat kontak dengan getaran dari Yang Maha Kuasa, karena bisa lebih cepat masuk tahap keheningan.
Pemancaran pikiran-pikiran luhur bisa merupakan pengganti dari cara memperhatikan sentuhan napas di lubang hidung atau merasakan irama denyut jantung. Tanda-tanda adanya kontak dengan getaran dari Yang Maha Kuasa napas menjadi terasa halus dan teratur dengan sendirinya. Detak jantung juga terasa lebih halus dan iramanya menjadi normal, tidak mengalami gejolak. Pikiran dan perasaan menjadi tenang. Menimbulkan rasa damai tenteram. Pada tahap ini biasanya meditator tahan melakukannya dalam waktu yang relatif lama, karena pegal-pegal dan rasa capai berganti dengan rasa damai tenteram. Selesai meditasi badan terasa lebih segar.
Keuntungan lain ketenangan dan ketenteraman tersebut menghasilkan gelombang alfa yang bisa mengaktifkan bawah sadar dan aspek-aspek kerohanian yang ada pada belahan otak sebelah kanan. Dan akan mampu membangkitkan serta meningkatkan kesadaran panca indra menjadi kesadaran pada kesadaran yang lebih luhur.
Dengan tercapainya tingkatan suatu meditasi pada tahap pikiran luhur atau tingkat hakikat maka kehidupannya akan lebih ringan, sebab sudah mampu menembusi hakikat atau makna-makna yang tersembunyi pada setiap fenomena, sehingga tidak lagi melakukan keharusan-keharusan yang menyita banyak dana, waktu, energi, bahkan mungkin deraian air mata, karena kehilangan sesuatu yang sangat dibutuhkan yang sebenarnya bisa diganti dengan cara lain yang lebih mudah.
Dan juga akan memahami tujuan sebenarnya dari pembicaraan maupun gerak-gerik seseorang yang tidak akan lepas untuk membela dan memperkuat kepentingannya, memperluas pengaruhnya memuja-muji asal usul kepercayaannya, sehingga banyak yang lupa daratan dan lautan tumpah darahnya sendiri, termasuk bahasa dan adat istiadat nenek moyang berupa kearifan-kearifan lokal.
Keuntungan lain dari berlatih meditasi sampai bisa kontak dengan getaran dari Yang Maha Kuasa di luar cara meditasi pun misalnya sedang melakukan suatu kegiatan apapun bisa terjadi kontak. Karena getaran dari meditator yang selalu berusaha mengembangkan sifat-sifat Yang Maha Kuasa yang ada dalam dirinya sudah hampir mendekati kehalusan getaran dari Sang Maha Pencipta.
Saat kontak di luar acara meditasi yang biasa dilakukan itulah yang dinamakan meditasi spontan. Terjadi tanpa persiapan maupun niat. Biasanya disertai petunjuk-petunjuk cara mengatasi pekerjaan-pekerjaan yang sulit, memberikan jalan keluar pada masalah-masalah yang buntu, atau inspirasi-inspirasi untuk membuat suatu karya tulis. Penulis semacam ini biasanya tidak terlalu banyak membaca buku-buku untuk rujukan. Karena hanya tinggal menyusun saja inspirasi-inspirasi yang datang setelah dicocokkan pada praktek konkrit di lapangan atau peristiwa sehari-hari.
Meditasi spontan ada dua macam yang aktif dan pasif. Yang aktif tanpa persiapan apapun, hanya niat saja. Maka kontak akan terjadi. Karena ada masalah yang sulit untuk diatasi sedangkan meditasi spontan pasif, tahu-tahu ada kontak, yang disertai petunjuk-petunjuk atau inspirasi, tanpa persiapan atau niat.
Kunci untuk bisa menghayati kedua jenis meditasi spontan tersebut syaratnya hanya selalu memancarkan pikiran-pikiran luhur kepada seluruh makhluk sebagai sarana untuk mengembangkan sifat-sifat Illahiah yang berada dalam diri kita sehingga bisa mengikis rasa keakuan yang merupakan sumber penderitaan dan malapetaka, berganti dengan rasa kasih dan kepedulian yang menjadi sumber kebahagiaan. Yang hal ini merupakan partisipasi terhadap maha karya dari Sang Maha Pencipta yang dengan kasih, keadilan dan kebijaksanaan-Nya membimbing semua makhluk ciptaan-Nya baik yang tampak maupun tidak untuk menuju kesempurnaan. Dengan demikian keberadaan kita di dunia ini bermanfaat pada makhluk-makhluk ciptaan-Nya sehingga keberadaan kita juga punya makna. Karena bisa menjadi saluran berkah dari Sang Maha Adil. Dan sebagai saluran pasti akan mendapatkan komisi. Kalau dilakukan secara berkesinambungan maka komisi tersebut akan memberkahi kita juga. Keselamatan, kesehatan dan kebutuhan kita akan terjamin. Banyak cita-cita kita yang akan jadi kenyataan.
0 komentar:
Posting Komentar